Bersama senja, aku melepas setiap rasa. Merasakan debar demi debar pergolakan jiwa. Menikmati tetes demi tetes bulir netra yang menghangat. Sesekali mengusapnya. Memaksa melengkungkan bibir membentuk sudut yang sama.
Aku berlalu meninggalkan kopimu. Mengulum senyum. Cinta. Siapa bilang dia sempurna?
Seminggu lalu kita masih di sini. Mengurai semua rasa yang katanya kitalah pasangan paling bahagia di dunia. Nyatanya, saat ini rasa itu porak-poranda bersama senja. Sebuah huru-hara rasa aku cukupkan di sini. Dan, tak akan pernah aku hadirkan kembali.
‘Terimakasih kekasih, atas kehilangan dan pengabaian yang kamu hadirkan pada senja kali ini’