Mustahar murung. Biasanya sepagi ini dia bermain anak panah bersama ibunya. Namun, hari ini dia sudah berada Tegalrejo. Sebuah wilayah yang berjarak tiga kilometer dari Yogyakarta. Tempat yang masih asing baginya. Tidak ada pagar tinggi ataupun kolam-kolam ikan indah. Hanya rumah sederhana di tengah pekarangan kosong yang berbatas dengan hutan.
“Bukankah aku anak Sri Sultan Hamengku Buwono III, Nek? Kenapa harus pergi dari keraton?”
“Anak raja tidak selalu harus di keraton. Justru, kamu harus tahu kehidupan di luar keraton”
Ini adalah sekelumit kisah kanak-kanak dari Pahlawan Nasional kita. Masih banyak kisah menarik lainnya di dalam buku ini.