SILENT CRY Fenomena Stigma dan Risiko Bunuh Diri di Era Digital

Buku “SILENT CRY: Fenomena Stigma dan Risiko Bunuh Diri di Era Digital” menguak realitas kelam yang sering tersembunyi di balik layar media sosial—tentang bagaimana tekanan sosial, kesepian digital, dan stigma terhadap gangguan mental dapat mendorong individu, terutama remaja, ke jurang keputusasaan. Di tengah budaya yang menuntut kesempurnaan dan kebahagiaan semu, banyak suara yang memilih diam karena takut dihakimi, dicemooh, atau dianggap lemah. Melalui kajian ilmiah, data terkini, serta kisah nyata yang menggugah empati, buku ini mengajak pembaca memahami kompleksitas hubungan antara depresi, isolasi emosional, dan perilaku bunuh diri yang semakin marak di era digital. Penulis menawarkan pendekatan multidisipliner—meliputi aspek psikologi, sosial, dan teknologi—untuk mendorong literasi kesehatan mental, menghapus stigma, serta membangun ruang aman bagi individu yang berjuang dalam senyap. Buku ini menjadi panggilan untuk mendengar “tangisan sunyi” yang sering tak terlihat, namun nyata mengancam generasi muda masa kini.